Mengenal Penyebab Kerusakan Piringan Rem

Harga Suzuki Ignis Bandung

Mengenal Penyebab Kerusakan Piringan Rem | Tuntutan akan sistem pengereman yang lebih optimal, membuat mobil baru yang beredar kini sudah mengaplikasi disc brake atau piringan rem sebagai opsi standar. Mampukah jenis rem ini bebas dari masalah? Inilah tips deteksi penyebab kerusakan piringan rem.

Penggunaan piringan rem menjadi solusi mobil modern karena sanggup melepas panas dengan cepat. Gesekan antara pad (kampas) dan cakram, terbukti mampu mempertahankan kinerja sistem rem selalu berada dalam kondisi optimal ketimbang rem tromol. Meski begitu, penggunaan piringan rem secera rutin juga tidak lepas dari permasalahan.

Faktor pemakaian menjadi penyebab utama kerusakan piringan rem. Terlebih untuk mobil matik, kecenderungan kerusakan piringan rem menjadi lebih besar dibanding mobil dengan transmisi manual. Hal ini dikarenakan minimnya engine brake yang terjadi di mobil bertransmisi matik.

“Pada mobil matik, rem dipakai lebih sering mulai dari menghidupkan mesin hingga perpindahan transmisi. Hasilnya, kampas rem jadi mudah habis dan jika dibiarkan maka besi kampas akan me­ngenai piringan rem dan berpotensi menimbulkan kerusakan” buka Wawan, Kepala Bengkel DRD autoshop yang berlokasi di Jalan Arteri Kelapa Dua No.24, Jakarta Barat.

Lebih jauh Wawan mengatakan tendensi lain piringan rem bermasalah ialah saat melakukan pe­ngereman mendadak. Ke­cenderungannya mobil akan bergerak ke satu sisi saja (kiri atau kanan) dan tidak statis. Hal ini akibat tekanan hidrolik yang tidak sesuai di salah satu bagian dari sistem rem.

Kerusakan piringan rem juga terkait dengan penggunaan dan situasi jalan yang kita lalui termasuk menghadapi kemacetan. Penggunaan rem yang berulang-ulang dan sesuai kebutuhan, tentu menimbulkan panas karena adanya gesekan antara pad rem dan cakram.

Karena piringan rem terkait beberapa komponen seperti pad rem, piringan (cakram), dan kaliper, maka potensi kerusakannya juga terkait komponen-komponen ini.Alhasil selama proses pengereman berlangsung, temperatur kampas dan cakram akan naik. Hal ini menyebabkan cakram memuai dan mengurangi kemampuan mobil melakukan pengereman. “Paling sering itu orang mengganti kampas (rem) depan, perbandingannya 3 banding 1. Hal ini terkait sistem pengereman yang cenderung 60 persen di depan dan 40 persen belakang” tukas wawan.

Penyebab Kerusakan Piringan Rem

1 Bahan kampas rem terlalu keras. Biasanya adalah kampas rem imitasi. Imbasnya, kampas rem dan cakram (disc) akan mudah baret dan cenderung menimbulkan bunyi. Upayakan untuk selalu mengganti kampas dengan merek orisinal karena bisa menjaga piringan tetap dalam kondisi baik. Kampas rem yang terlalu keras atau banyak kandungan logam akan cepat mengikis piringan rem dan biasanya diperuntukan untuk ajang kompetisi.

2 Kampas rem habis. Hal ini membuat besi kampas akan mengenai piringan rem langsung. Gesekan antara besi kampas dan piringan rem inilah yang menimbulkan baret dan membuat rem jadi tidak pakem.

3 Kaliper rem macet. Hal ini buntut dari malasnya perawatan berkala oleh pemilik mobil sehingga timbul korosi pada piston di kaliper rem. Alhasil, gesekan terus terjadi sehingga berdampak pada peningkatan suhu rem. bila dibiarkan, maka potensi rem blong pun akan terjadi.

4 Menginjak pedal rem saat di kemacetan setelah perjalanan panjang. Dampaknya, proses pelepasan suhu piringan rem menjadi tidak rata sehingga permukaan menjadi bergelombang.

Deteksi Kerusakan Piringan Rem

1 Piringan rem baret. Hal ini sebenarnya bisa diakali dengan dibubut namun tergantung kondisi. Minusnya, hasil bubut tidak bisa bertahan lama. Contoh perbandingan harga untuk bubut piringan rem Honda Jazz biasanya sekitar Rp 50 ribu, sementara komponen disc asli Honda Jazz dibandrol Rp 450 ribu.

2 Rem mobil keras saat diinjak. Ini adalah imbas dari boster rem bermasalah dan membuat kemampuan pompa minyak rem turut berkurang.

3 Rem Bergetar. Indikasinya muncul semacam denyut ketika menginjak pedal rem, terutama saat pengereman pada kecepatan tinggi. Gejala ini menunjukkan disc rem sudah tergores. Langkah praktis ialah mengganti cakram.

4 Ketika pedal diinjak maka rem terasa lebih dalam. Ini akibat adanya kerusakan pada master rem atau terjadi kebocoran pada sistem pengereman. Penggantian master rem secara keseluruhan lebih disarankan daripada mengganti sil master rem dan perbaikan dinding master rem.

5 Rem Tidak Pakem. Selain kampas rem habis, kemungkinan kerusakan ada pada master rem sehingga minyak rem tidak bisa mendorong piston kaliper.

Tips Meminimalisir Kerusakan Piringan Rem

1. Biasakan untuk melakukan pemeriksaan rem rutin setiap 20.000 km atau 6 bulan sekali.
2. Upayakan untuk mengganti minyak rem setiap kelipatan 40.000 km atau 1 tahun sekali.

Sumber

Posted in Tips Trik and tagged cakram rem, kerusakn cakram rem, memperbaiki rem cakram.